Gerhana Bulan, 26 Juni 2010
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan pada hari ini, Sabtu (26/6) akan kembali terjadi Gerhana Bulan Sebagian (GBS). GBS ini disaksikan dari wilayah Indonesia pada awal malam.
Anda yang berada di wilayah Indonesia bisa mengamati gerhana ini. GBS dilihat saat sore hari dan Anda harus menghadap ke arah Timur karena gerhana ini akan terjadi beberapa saat setelah Matahari terbenam.
Berdasarkan situs BMKG, gerhana bulan ini selalu terjadi pada saat bulan berada pada fase purnama. Namun demikian, tidak setiap purnama terjadi gerhana Bulan.
Hal ini karena orbit bulan mengelilingi Bumi tidak bertepatan dengan orbit Bumi mengelilingi Matahari (disebut ekliptika), tetapi membentuk sudut sekitar 5,2 derajat.
Apabila fase bulannya purnama dan posisinya di sekitar titik perpotongan orbit Bulan dan ekliptika, gerhana Bulan akan terjadi. Contoh keadaan ini adalah pada hari ini.
Saat itu fase bulan sedang purnama, dan posisinya dekat dengan titik perpotongan orbit Bulan dan ekliptika.
Secara astronomis, gerhana Bulan ini disebut Gerhana Bulan sebagian (GBS) karena hanya sebagian piringan Bulan yang tertutupi oleh bayangan umbra Bumi.
GBS ini termasuk anggota seri Saros ke 120 dan merupakan gerhana yang terjadi ke 58 dari 84 gerhana yang diperkirakan terjadi pada seri Saros ini.
Pada saat puncak gerhana, 53,68% piringan Bulan akan tertutupi oleh bayangan Bumi.
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.
Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika, maka tidak setiap oposisi bulan dengan matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana matahari karena kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara matahari dengan bumi.
Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat.
Gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang dan tidak berbahaya sama sekali.
Jenis-jenis gerhana bulan
• Gerhana bulan total
Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah umbra.
• Gerhana bulan sebagian
Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi dari matahari oleh bumi.
Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra. Sehingga
masih ada sebagian sinar matahari yang sampai ke permukaan bulan.
• Gerhana bulan penumbra
Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan
masih dapat terlihat dengan warna yang suram.
Makasih sudah berkunjung ke blog saya...
BalasHapusSalam!
Terima kasih kembali pak, juga sudah berkunjung ke blog saya....
BalasHapus