Jumat, 26 September 2025

Kendala dan Solusi dalam Implementasi Pembelajaran Mendalam di Sekolah

Oleh: Zaenal Arifin, S.Pd.,M.Pd.

Pembelajaran mendalam atau deep learning menjadi salah satu arah perubahan penting dalam Kurikulum Merdeka. Melalui pendekatan ini, siswa diharapkan tidak hanya mampu menghafal materi pelajaran, tetapi juga memahami konsep secara menyeluruh, mampu mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari, dan menumbuhkan kemampuan berpikir kritis. Namun, dalam praktiknya, implementasi pembelajaran mendalam di sekolah belum sepenuhnya berjalan sesuai harapan. Banyak guru yang masih terbiasa menggunakan pendekatan konvensional yang menekankan penyelesaian materi daripada pemahaman makna. Akibatnya, proses belajar sering kali masih bersifat dangkal dan belum memberi ruang cukup bagi siswa untuk bereksplorasi dan menemukan makna belajar yang sesungguhnya.

Kendala berikutnya muncul dari sisi peserta didik. Siswa di banyak sekolah masih terbiasa dengan sistem pembelajaran pasif, di mana mereka hanya mendengarkan penjelasan guru tanpa terlibat aktif dalam proses berpikir. Ketika guru mencoba mengubah pola tersebut dengan pendekatan mendalam, sebagian siswa merasa kesulitan untuk beradaptasi. Mereka cenderung diam, takut salah, atau belum terbiasa mengemukakan pendapat. Selain itu, faktor lingkungan belajar yang kurang mendukung, keterbatasan waktu, serta beban administrasi guru yang tinggi juga menjadi hambatan tersendiri dalam menerapkan pembelajaran yang bermakna dan reflektif.

Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut, dibutuhkan kolaborasi dan komitmen dari semua pihak—guru, kepala sekolah, dan pemerintah daerah. Guru perlu diberikan kesempatan mengikuti pendampingan berkelanjutan, seperti In House Training (IHT) atau komunitas belajar, agar memiliki pemahaman yang kuat tentang strategi pembelajaran mendalam. Kepala sekolah berperan penting menciptakan budaya sekolah yang terbuka dan mendorong guru untuk berinovasi tanpa takut salah. Selain itu, lingkungan belajar juga harus dirancang agar mendorong siswa aktif bertanya, berdiskusi, dan bereksperimen. Dengan dukungan kebijakan yang berpihak pada pembelajaran bermakna, pembelajaran mendalam dapat menjadi kenyataan di ruang-ruang kelas — menghadirkan pengalaman belajar yang menyenangkan, relevan, dan mampu menyiapkan generasi yang berpikir kritis serta berkarakter kuat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Percepat Implementasi Pembelajaran Mendalam, Spensaba Menggelar IHT

IHT adalah singkatan dari In House Training , yaitu kegiatan pelatihan yang dilaksanakan di dalam lingkungan satuan pendidikan (sekolah) ...