Rona Pelangi di Senja Hari



Sore itu, Selasa, 12 Januari 2010, jam 4.30 sore, Kroya diguyur hujan. Cukup deras hujannya. Ketika saya pulang dari lapangan, mengawasi anak-anak latihan LPI SMP Negeri 2 Kroya, hujan masih cukup deras. Namun ada yang beda pada pemandangan langit sebelah barat. Nampak cukup terang, mungkin tidak hujan.
Sampai di rumah, Doplang, Adipala, Cilacap, hujan masih turun, namun sekitar 15 menit kemudian hujan reda, dan sinar matahari kembali bersinar terang. Dan ketika saya terawang langit sebelah timur, terlihatlah pemandangan indah, semburat cahaya warna-warni yang mempesona. Ya, itu pelangi. Tujuh warnanya jelas terlihat dilangit yang putih.

Pelangi adalah spketrum melengkung besar yang disebabkan oleh pembiasan cahaya matahari. Ketika cahaya matahari melewati tetesan air, ia membias seperti ketika melalui prisma kaca. Jadi didalam tetesan air, kita sudah mendapatkan warna yang berbeda memanjang dari satu sisi ke sisi tetesan air lainnya. Beberapa dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang jauh pada tetesan air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air.

Cahaya keluar kembali dari tetesan air kearah yang berbeda, tergantung pada warnanya. Warna-warna pada pelangi ini tersusun dengan merah di paling atas dan ungu di paling bawah pelangi.

Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar, tapi dari sisi yang berlawanan dengan si pengamat. Posisi si pengamat harus berada diantara matahari dan tetesan air dengan matahari dibekalang orang tersebut. Matahari, mata si pengamat dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.

Komentar

Posting Komentar