Menanamkan karkater kecintaan terhadap lingkungan kepada siswa SMP sangat penting karena pada usia remaja, mereka sedang berada dalam tahap pembentukan karakter, kebiasaan, dan kepedulian sosial. Berikut beberapa alasan mengapa hal ini menjadi sangat penting:
Membangun Kesadaran Sejak Dini
Siswa SMP perlu memahami bahwa lingkungan yang bersih, hijau, dan sehat adalah bagian penting dari kehidupan mereka. Dengan menanamkan kecintaan terhadap lingkungan sejak dini, mereka akan terbiasa menjaga kebersihan, menghemat air dan energi, serta tidak merusak alam. Kesadaran ini akan membentuk generasi yang lebih bertanggung jawab terhadap bumi.
Mendorong Sikap dan Perilaku Positif
Cinta lingkungan bukan hanya soal pengetahuan, tetapi juga tentang tindakan. Melalui kegiatan seperti menanam pohon, memilah sampah, dan membuat proyek daur ulang, siswa belajar berperilaku positif yang berdampak langsung bagi kelestarian alam. Kebiasaan-kebiasaan ini dapat terbawa hingga dewasa dan menjadi bagian dari gaya hidup mereka.
Mendukung Pembelajaran Kontekstual dan Karakter
Kegiatan peduli lingkungan juga mendukung penguatan profil pelajar Pancasila, khususnya pada dimensi “beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia” serta “bergotong royong”. Melalui pembelajaran kontekstual tentang lingkungan, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga mengalami langsung bagaimana menjaga ciptaan Tuhan dan bekerja sama demi kebaikan bersama.
Sipeling adalah akronim dari Siswa Peduli Lingkungan. Program ini digagas dengan latar belakang keprihatinan akan kondisi kebersihan sekolah. Baik kebersihan kelas, kebersihan teras kelas, maupun kebersihan lingkungan sekolah secara umum. Kesadaran siswa untuk menjaga kebersihan sekolah dengan membuang sampah pada tempatnya sangat rendah, meskipun sekolah sudah menyediakan tempat sampah yang memadai di setiap kelas.
Program dengan Sipeling dilaksanakan dengan tujuan utama untuk menanamkan kesadaran siswa terhadap kebersihan lingkungannya. Siswa ditanamkan untuk mengelola sampahnya masing-masing. Siswa menyediakan wadah sampah (bisa plastik bekas) untuk menyimpan sampahnya sendiri yang berupa bungkus makanan, sisa makanan, dan sampah lainnya. Sampah tersebut diserahkan kepada petugas Sipeling pada saat pulang sekolah. Sementara itu, petugas Sipeling (guru piket) menanti siswa di pintu gerbang sekolah. Petugas menyediakan dua buah tempat sampah besar untuk sampah organik dan sampah anorganik. Siswa memilah sampah jenis organik dan anorganik, dan memasukan ke dalam tempat sampah besar tersebut.
Dampak Program Sipeling di SMPN 1 Bantarsari
Program Sipeling memberikan dampak yang cukup signifikan, yaitu lingkungan sekolah yang lebih bersih dan tertanamnya kesadaran siswa akan kepedulian pada lingkungan. Menanamkan karakter kecintaan terhadap lingkungan kepada siswa SMP adalah investasi jangka panjang untuk membentuk generasi yang sadar, peduli, dan aktif menjaga keberlanjutan bumi.





Tidak ada komentar:
Posting Komentar