Oleh: Zaenal Arifin, S.Pd.,M.Pd.
Untuk meningkatkan karakter kedisiplinan siswa dan untuk mempererat hubungan dan komunikasi guru dengan siswa, SMP Negeri 1Bantarsari mencanangkan program SAMAWA yang merupakan akronim dari Sambut dan Sapa Siswa).
Setiap hari, guru yang ditunjuk sebagai piket menyambut siswa di pintu gerbang sekolah. Kegiatan penyambutan diawali pukul 06.30 sebelum pelajaran dimulai. Ketika siswa memasuki pintu gerbang, mereka disambut oleh guru yang menerapkan 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun).
Pada saat bersalaman, terjadi interaksi antara guru dan siswa dalam suasana kekeluargaan yang hangat. Guru menanyakan beberapa hal seperti kesehatan, perjalanan dari rumah ke sekolah, kesiapan mengikuti pelajaran dan sebagainya. Pada saat itu juga, guru menegur dengan halus siswa yang tidak sesuai dengan peraturan sekolah, seperti keterlambatan, berpakaian, rambut, dan sebagainya.
Dampak Program Samawa
Kegiatan Samawa yang mulai dilaksanakan pada awal tahun 2023, terbukti memberikan manfaat yang banyak. Menyambut siswa di gerbang sekolah memiliki banyak manfaat
penting, baik bagi siswa maupun bagi iklim sekolah secara keseluruhan. Berikut
penjelasannya:
- Menciptakan suasana yang ramah dan menyenangkan. Ketika guru, kepala sekolah, atau staf menyambut siswa di gerbang dengan senyum dan sapaan hangat, suasana pagi menjadi lebih positif. Siswa merasa diterima, dihargai, dan lebih bersemangat untuk memulai hari belajar. Hal ini juga membantu menurunkan rasa cemas atau malas datang ke sekolah.
- Menumbuhkan kedekatan dan keakraban. Kegiatan menyambut siswa memberi kesempatan bagi guru dan siswa untuk berinteraksi secara informal. Hubungan yang akrab ini memperkuat rasa saling percaya, sehingga siswa lebih mudah terbuka terhadap bimbingan dan lebih patuh terhadap aturan sekolah.
- Menanamkan nilai disiplin dan tanggung jawab. Dengan disambut di gerbang, siswa terbiasa datang tepat waktu dan menunjukkan sikap sopan, seperti memberi salam, berpakaian rapi, dan menjaga ketertiban. Ini adalah bentuk pembiasaan karakter positif yang penting untuk perkembangan kepribadian mereka.
- Mendeteksi dini permasalahan siswa. Guru dapat mengenali siswa yang datang dengan wajah murung, pakaian tidak rapi, atau tampak tidak sehat. Dari situ, sekolah bisa segera memberikan perhatian atau tindak lanjut, baik berupa bimbingan, motivasi, maupun layanan konseling.
- Membangun budaya sekolah yang positif. Kegiatan sederhana ini mencerminkan budaya sekolah yang peduli, humanis, dan berkarakter. Ketika dilakukan secara konsisten, hal ini menjadi identitas sekolah yang baik di mata siswa, orang tua, dan masyarakat.




Tidak ada komentar:
Posting Komentar